Kamis, 23 Juni 2016

Batu Untuk Indonesia

Aku lahir di Kota kecil ini, bagi kebanyakan masyarakat Indonesia sudah cukup dikenal sebagai salah satu destinasi wisata. Lokasi alamnya yang berada di ketinggian 600-1700 meter diatas permukaan laut membuat iklimnya cukup sejuk. Suhu udaranya berkisar 10-19 Celcius. Sejak masa kolonial selain terkenal sebagai daerah tempat penghasil sayur dan buah, juga terkenal sebagai daerah tempat peristirahatan. Dulu sampai saat ini Kota Batu masih terkenal dengan cirikhas Buah Apel yang sangat terkenal dengan peluang sumber daya alam yang melimpah, selain buah Batu juga mempunyai makanan yang hampir sama dengan Malang yaitu Bakso, Bakso dari dua daerah di Jawa timur itu cukup terkenal enaknya dia Indonesia.
                Selain itu batu juga mempunyai sejarah kuno hal tersebut dapat dilihat dari Candi Songgoriti yang didirikan oleh Mpu Supo di wilayah batu itu sendiri, sampai saat ini candi tersebut masih terjaga. Di kotaku terdapat ragam destinasi wisata lainnya mulai dari Jatim Park 1, Jatim Park 2, BNS, Songgoriti, Selecta hingga wisata alam yang tak kalah menarik seperti halnya Cangar, Coban Talun, Coban Rais atau juga jika anda ingin memandu agrenali anda bisa mencoba Paralayang atau anda bisa berarumjeram di Kali Watu dan masih banyak wisata wisata lainnya yang tak kalah menarik.
                Perubahan Kota Batu sejak diresmikannya menjadi suatu Kota sejakRabu, 17 Oktober 2001, yang terjadinya peristiwa bersejarah bagi warga Batu, Hari itulah Prasasti Persemian Kota Batu ditandatangani. Peristiwa itu terjadi di gedung Depdagri, jln. Medan Merdeka Utara No. 08 Jakarta Pusat, dari situlah tokoh-tokoh Batu mulai termotivasi dengan berjalannya waktu Kota Batu Semakin berkembang pesat sejalan dengan kemajuan IPTEK Globalisasi.
                Masyarakat Batu punya budaya yang unik dan kebanyakan warga Kota Batu tidak luput dari tradisi Shodakoh yang diwariskan dari wasiat Azhar Muklis, warga Kota Batu selalu disibukkan dengan tradisi weweh, tradisi itu adalah bentuk Shodakoh serta rasa syukur, weweh biasanya berisi nasi kotak yang diberi kepada sanak saudara dan teangga biasanya tradisi weweh di berikan ketika Isra Miraj, hari-hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, Maulid Nabi, Hari Raya Natal, Selametan Deso dan hari jadi Kota Batu.  
                Tak lupa budaya turun temurun yang diwarisakan dari zaman Budha-Hindu pertama kali datang ke Indonesia hingga sekarang adalah Tarian Bantengan, yang legendanya seorang kakek yang sedang mencari kayu bakar di hutan menemukan bangkai banteng yang sangat besar, bangkai banteng itu diduga bekas banteng jadi-jadian tetapi sang kakek bersikeras menyimpan bangkai kepala banteng tersebut dirumahnya sampai suatu hari seseorang meminjamnya dan ketika dia memainkan kepala banteng itu seperti banteng sungguhan, dia tak sadarkan diri yang diduga dia kerasukan makhluk halus penunggu kepala banteng itu, yangmana keadaan itu disebut “kesurupan”.

                Tradisi serta budaya yang diwariskan oleh Pahlawan, para Tokoh dan para pendahulu akan selalu dilestarikan keaslian budayanya, walau beragam tetapi Batu untuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar